Sunday, February 3, 2013

HEADER IPv4 dan IPv6

Tugas kelima pada matakuliah Network Security saya ini berisikan tentang "Header IP4 dan IP6" namun sebelum membahas mengenai semua itu saya akan terlebih dahulu menjelaskan sedikit mengenai apa itu IP4 dan IP6. Langsung sajahhh CHECK THIS OUT !!!


1. Definisi IP Address
     Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. 

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

A. IP versi 4 (IPv4)
    Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.1. 

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas dari Alamat IPv4

B. IP versi 6 (IPv6)
    IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TIC/IP yang menggunakan protokol internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Mengunakan kombinasi antara huruf dan angka (telah di default sebelumnya) serta dipisahan oleh tanda titik dua (:). Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
 
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan. 
  • Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many
  • Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
C. Perbedaan antara IPv4 dan IPv6


 2. HEADER IPv4 dan IPv6

     Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:

A. IPv4
Penjelasan :



 B. IPv6
Penjelasan :
Paket IPv6 terdiri dari dua bagian yaitu: Paket Header dan Paket Payload.
Ukuran paket Header terdiri dari 40 oktet (320 bit) yang terdiri dari:
  • versi, 4 bit
  • Traffic class, 8 bit
  • Label Flow, 20 bit
  • Panjang Payload, 16 bit
  • Header berikutnya, 8 bit
  • Batasan hop, 8 bit
  • alamat tujuan, 128 bit
  • alamat asal, 128 bit
Ukuran panjang Payload adalah 16 bit dan bisa membawa maksimum 65535 oktet.

Demikian sedikit kilasan mengenai Header IPv4 dan IPv6. Semoga dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan karena saya masih dalam tahap pembelajaran.

Sekian dan Terima Kasih :)

Referensi :
Pengertian IP Address
IP Address Versi 4
IP Address Versi 6
Modul IP Address pada Semester 3
Perbedaan IPv4 dan IPv6

Sunday, January 27, 2013

Kapita Selekta "Business Intelligence"

Nama : Eka Agusti Ningsih
NPM : 1103058
Kelas : 3B / Teknik Informatika
TUGAS KAPITA SELEKTA

Berikut ini sedikit pembahasan mengenai Business Intelligence yang diberikan pada tugas Kapita Selekta pada hari Selasa, 22 Januari 2013. Tugas tersebut meliputi : Terminologi mengenai Data Warehouse, Data Mart, Data Mining, Data OLAP, Data MOLAP, Data ROLAP, Data HOLAP, Pengertian Business Intelligence, Komponen Business Intelligence, Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Business Intelligence, Tantangan dan Kerugian Menggunakan Business Intelligence. Silahkannnnn ......

  


BUSINESS INTELLIGENCE (BI)

A. Pengertian Business Intelligence
Business Intelligence (BI) merupakan salah satu bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan di atas. BI telah banyak digunakan oleh organisasi-organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan pengambilan keputusan. Secara ringkas, BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Business Intelligence System merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi ataupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan BI, seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan.

B. Komponen Business Intelligence
     1. Data Operasional
     2. ETL
     3. Data Warehouse
     4. OLAP atau Data Mining

C. Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Business Intelligence
     1. Meningkatkan Profit
         Mengapa dapat meningkatkan profit? Bagi perusahaan atau organisasi yang mengimplementasikan        Business Intelligence, dapat membantu pebisnis dalam mengevaluasi para pelanggannya. Dengan Business Intelligence, perusahaan dapat mengetahui pelanggannya, berapa pelanggan yang kita punyai, apakah pelanggan dapat menghasilkan keuntungan secara jangka panjang atau pelanggan tersebut hanya menguntungkan dalam jangka pendek saja. Dengan Business Intelligence pebisnis memanfaatkan keuntungan ini, pebisnis dapat meningkatkan layanannya untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan dari pelanggan. Maka dengan demikian pelanggan pun akan puas akan pelayanan yang diberikan dan menjadikan nilai lebih bagi perusahaan yang mengimplementasikan Business Intelligence, secara otomatis juga profit perusahaan semakin meningkat.
     2. Menurunkan Biaya
      Dalam mengimplementasikan Business Intelligence dalam suatu perusahaan atau organisasi, secara tidak langsung akan menurunkan beberapa biaya yang juga menjadi beban bagi organisasi tersebut. Seperti menurunkan biaya operasional yang berlebih, biaya pencarian pelanggan baru, karena dengan Business Intelligence perusahaan dapat mengetahui informasi pelanggan lama yang berpotensial dalam perusahaan, cukup meningkatkan pelayanan kepada tersebut, dibandingkan kita harus mengeluarkan biaya untuk pelanggan baru yang kita belum mengenal potensi pelanggan baru. Business Intelligence dapat membantu mengevaluiasi biaya organisasi yang dikeluarkan.
     3. Meningkatkan Pemasaran
       Di dalam persaingan bisnis yang semakin memanas, banyak perusahaan besar menerapkan Business Intelligence untuk bertahan dalam persaingan bisnis karena dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi, menganalisis pelanggan. Dengan demikian pula perusahaan dapat mengetahui pangsa pasar yang produktif serta menguntungkan bagi  perusahaan, sehingga perusahaan dapat tetap bartahan dalam mempertahankan pasarnya bahkan memperluas pemasarannya. Ini menjadikan suatu strategi bagi perusahaan tersebut.
     4. Mempermudah Pengambilan Keputusan
        Business Intelligence sering kali digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Business Intelligence memanfaatkan dan menganalisis data, informasi dan pengetahuan untuk memberikan nilai tersendiri bagi perusahaan serta membantunya dalam pengambilan keputusan. Business Intelligence mampu memberikan solusi melalui informasi yang diperoleh dari perusahaan itu sendiri. Suatu data yang pada awalnya tidak dapat membantu dalam pengambilan keputusan, dengan Business Intelligence data atau informasi yang ada dapat di terintegrasikan dan mudah dimengerti. Dengan demikian, Business Intelligence membantu perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat karena pemanfaatan informasi yang baik.

D. Tantangan dan Kerugian Dalam Mengimplementasikan Business Intelligence
     1. Membutuhkan banyak data
     Biasanya implementasi Business Intelligence diterapkan pada perusahaan besar, dalam artian perusahaan yang memiliki data transaksi yang banyak, dengan demikian untuk mendapatkan data yang besar maka dibutuhkan pula waktu yang cukup lama, biasanya perusahaan sudah berdiri 5-10tahun lebih sehingga memiliki data yang cukup banyak. Ini menjadi suatu tantangan bagi perusahaan yang memiliki data transaksi kecil, karena jika ingin mendapatkan data yang besar harus menunggu waktu yang cukup lama menjadikannya tidak efektif untuk meningkatkan perusahaan kecil.
     2. Perubahan Budaya Perusahaan
       Banyak perusahaan yang tidak bisa menerima perubahan budaya yang terjadi pada perusahaanya. Maka ini menjadi suatu tantangan bagi perusahaan dalam mengubah budaya lama pada perusahaan menjadi budaya baru yakni dalam mengimplementasikan Business Intelligence. Perusahaan yang pada awalnya memiliki data, informasi yang tidak di olah dengan baik, dengan Business Intelligence data tersebut diolah sebaik mungkin agar memiliki nilai bagi perusahaanya. Dibutuhkan juga pekerja yang intelektual untuk dapat mengolah data dan informasi dengan baik.
     3. Resiko Kegagalan
       Dalam mengimplementasi apapun pasti memiliki resiko, resiko ini menjadi suatu tantangan maupun kerugian bagi suatu perusahaan. Business Intelligence dibutuhkan untuk mengolah data, informasi dan pengetahuan agar menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Memiliki resiko kegagalan yang cukup riskan dalam mengolah data dan informasi, mengapa? Karena data dan informasi yang diolah itu cukup banyak dan akibat data yang sangat banyak maka pengumpulan datanya pun tidak teratur, cukup rumit untuk diolah. Sehingga dapat menyebabkan adanya resiko kegagalan yang akan terjadi jika tidak dikelola dengan sebaik mungkin.