Sunday, January 27, 2013

Kapita Selekta "Business Intelligence"

Nama : Eka Agusti Ningsih
NPM : 1103058
Kelas : 3B / Teknik Informatika
TUGAS KAPITA SELEKTA

Berikut ini sedikit pembahasan mengenai Business Intelligence yang diberikan pada tugas Kapita Selekta pada hari Selasa, 22 Januari 2013. Tugas tersebut meliputi : Terminologi mengenai Data Warehouse, Data Mart, Data Mining, Data OLAP, Data MOLAP, Data ROLAP, Data HOLAP, Pengertian Business Intelligence, Komponen Business Intelligence, Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Business Intelligence, Tantangan dan Kerugian Menggunakan Business Intelligence. Silahkannnnn ......

  


BUSINESS INTELLIGENCE (BI)

A. Pengertian Business Intelligence
Business Intelligence (BI) merupakan salah satu bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan di atas. BI telah banyak digunakan oleh organisasi-organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan pengambilan keputusan. Secara ringkas, BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Business Intelligence System merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi ataupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan BI, seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan.

B. Komponen Business Intelligence
     1. Data Operasional
     2. ETL
     3. Data Warehouse
     4. OLAP atau Data Mining

C. Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Business Intelligence
     1. Meningkatkan Profit
         Mengapa dapat meningkatkan profit? Bagi perusahaan atau organisasi yang mengimplementasikan        Business Intelligence, dapat membantu pebisnis dalam mengevaluasi para pelanggannya. Dengan Business Intelligence, perusahaan dapat mengetahui pelanggannya, berapa pelanggan yang kita punyai, apakah pelanggan dapat menghasilkan keuntungan secara jangka panjang atau pelanggan tersebut hanya menguntungkan dalam jangka pendek saja. Dengan Business Intelligence pebisnis memanfaatkan keuntungan ini, pebisnis dapat meningkatkan layanannya untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan dari pelanggan. Maka dengan demikian pelanggan pun akan puas akan pelayanan yang diberikan dan menjadikan nilai lebih bagi perusahaan yang mengimplementasikan Business Intelligence, secara otomatis juga profit perusahaan semakin meningkat.
     2. Menurunkan Biaya
      Dalam mengimplementasikan Business Intelligence dalam suatu perusahaan atau organisasi, secara tidak langsung akan menurunkan beberapa biaya yang juga menjadi beban bagi organisasi tersebut. Seperti menurunkan biaya operasional yang berlebih, biaya pencarian pelanggan baru, karena dengan Business Intelligence perusahaan dapat mengetahui informasi pelanggan lama yang berpotensial dalam perusahaan, cukup meningkatkan pelayanan kepada tersebut, dibandingkan kita harus mengeluarkan biaya untuk pelanggan baru yang kita belum mengenal potensi pelanggan baru. Business Intelligence dapat membantu mengevaluiasi biaya organisasi yang dikeluarkan.
     3. Meningkatkan Pemasaran
       Di dalam persaingan bisnis yang semakin memanas, banyak perusahaan besar menerapkan Business Intelligence untuk bertahan dalam persaingan bisnis karena dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi, menganalisis pelanggan. Dengan demikian pula perusahaan dapat mengetahui pangsa pasar yang produktif serta menguntungkan bagi  perusahaan, sehingga perusahaan dapat tetap bartahan dalam mempertahankan pasarnya bahkan memperluas pemasarannya. Ini menjadikan suatu strategi bagi perusahaan tersebut.
     4. Mempermudah Pengambilan Keputusan
        Business Intelligence sering kali digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Business Intelligence memanfaatkan dan menganalisis data, informasi dan pengetahuan untuk memberikan nilai tersendiri bagi perusahaan serta membantunya dalam pengambilan keputusan. Business Intelligence mampu memberikan solusi melalui informasi yang diperoleh dari perusahaan itu sendiri. Suatu data yang pada awalnya tidak dapat membantu dalam pengambilan keputusan, dengan Business Intelligence data atau informasi yang ada dapat di terintegrasikan dan mudah dimengerti. Dengan demikian, Business Intelligence membantu perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat karena pemanfaatan informasi yang baik.

D. Tantangan dan Kerugian Dalam Mengimplementasikan Business Intelligence
     1. Membutuhkan banyak data
     Biasanya implementasi Business Intelligence diterapkan pada perusahaan besar, dalam artian perusahaan yang memiliki data transaksi yang banyak, dengan demikian untuk mendapatkan data yang besar maka dibutuhkan pula waktu yang cukup lama, biasanya perusahaan sudah berdiri 5-10tahun lebih sehingga memiliki data yang cukup banyak. Ini menjadi suatu tantangan bagi perusahaan yang memiliki data transaksi kecil, karena jika ingin mendapatkan data yang besar harus menunggu waktu yang cukup lama menjadikannya tidak efektif untuk meningkatkan perusahaan kecil.
     2. Perubahan Budaya Perusahaan
       Banyak perusahaan yang tidak bisa menerima perubahan budaya yang terjadi pada perusahaanya. Maka ini menjadi suatu tantangan bagi perusahaan dalam mengubah budaya lama pada perusahaan menjadi budaya baru yakni dalam mengimplementasikan Business Intelligence. Perusahaan yang pada awalnya memiliki data, informasi yang tidak di olah dengan baik, dengan Business Intelligence data tersebut diolah sebaik mungkin agar memiliki nilai bagi perusahaanya. Dibutuhkan juga pekerja yang intelektual untuk dapat mengolah data dan informasi dengan baik.
     3. Resiko Kegagalan
       Dalam mengimplementasi apapun pasti memiliki resiko, resiko ini menjadi suatu tantangan maupun kerugian bagi suatu perusahaan. Business Intelligence dibutuhkan untuk mengolah data, informasi dan pengetahuan agar menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Memiliki resiko kegagalan yang cukup riskan dalam mengolah data dan informasi, mengapa? Karena data dan informasi yang diolah itu cukup banyak dan akibat data yang sangat banyak maka pengumpulan datanya pun tidak teratur, cukup rumit untuk diolah. Sehingga dapat menyebabkan adanya resiko kegagalan yang akan terjadi jika tidak dikelola dengan sebaik mungkin.